Blogger Widgets

Selasa, 08 Agustus 2017


MAKALAH
SOSIOLOGI
(KELOMPOK OKUPASIONAL DAN VOLUNTEER)


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5
ANGGOTA :
v  ATMA GINA RAYENZA   (06)
v  NURUL SYAFIQAH           (18)
v  ARMITA                               (27)
v  INDARWATI                       (26 )
v  SARIFUDDIN                      (19)

MAN 1 BONE
TAHUN AJARAN 2017/2018


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


BONE,02 Agust. 17










Daftar Isi

Kata pengantar....................................................................
Daftar isi..............................................................................
Bab 1..........                                                                                           
·       Pendahuluan                                                                              
A.  Latar Belakang Permasalahan................................  
B.   Rumusan masalah..................................................
C.   Tujuan Makalah.....................................................    
Bab 2.................................................................................      
A.  Pengertian kelompok sosial....................................
B.   Kelompok Okupasional dan Volunteer................... 
C.   Penyebab terbentuknya.........................................
D.  Danpak Positif Dan Negatifnya ..............................
Bab 3.................................................................................
·       Penutup.....................................................................
A.  Saran dan kesimpulan................................................
B.   Daftar pustaka...........................................................




BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
      Manusia merupakan makhluk sosial. Sebagai mahluk sosial tentu manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka akan saling ketergantungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati.
      Manusia memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia disebut juga social animal atau hewan sosial. Karena sejak dilahirkan, manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
     Manusia merupakan makhluk yang bersegi jasmaniah dan rohaniah. Segi rohaniah manusia terdiri dari pikiran dan perasaan. Apabila diserasikan, akan menghasilkan kehendak yang kemudian menjadi sikap tindak. Sikap tindak itulah yang kemudian menjadi landasan gerak segi jasmaniah manusia.
     Hubungan kesinambungan antara manusia dengan manusia lainnya akan menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan interaksi sosial. Dalam melakukan interaksi sosial terjadi hubungan antar manusia (lebih dari 1 pelaku). Proses tersebutlah yang mejadi awal terbentuknya kelompok sosial.Kelompok sosial adalahhimpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok.
      Sifat dan struktur kelompok sosial berbeda-beda. Ada yang terbentuk dengan di sengaja, atau tidak disengaja. Ada yang terorganisir, ada yang tidak. Ada kelompok yang terikat secara lahiriah dan ada yang terikat secara batin. Dan banyak lagi perbedaan-perbedaan yang terdapat pada kelompok sosial. Perbedaan tersebut disebabkan karena sifat kelompok sosial yang dinamis atau sering berubah-ubah setiap waktu.
Berkenaan dengan latar belakang diatas, maka perlu disusun makalah yang mampu menjadi pendoman bagi para siswa umumnya masyarakat untuk lebih peka dan mengkaji lebih dalam berkenaan dengan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat khususnya mengenai kelompok sosial yang sering kita temui dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang berjudul “Kelompok Okupasional dan Volunteer”.




B.     Rumusan Masalah
     Rumusan masalah merupakan suatu acuan berdasarkan pada latar belakang masalah diatas sehingga penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan okupasional dan volunteer?
2.      Bagaimana dasar pembentukan kelompok okupasional dan volunteer?
3.      Bagaimana klasifikasi kelompok okupasional dan volunteer?
4.      Seperti apa kehidupan masyarakat pedesaan dan perkotaan?
5.      Apa yang menyebabkan terjadinya dinamika kelompok okupasional dan volunteer?
C.    Tujuan Makalah
1.         Mendeskripsikan tentang pengertian kelompok Okupasional dan volunteer.
2.         Mendeskripsikan tentang dasar pembentukan kelompok okupsinal dan volunteer.
3.         Mendeskripsikan tentang klasifikasi tipe-tipe kelompok okupasional dan volunteer.
4.         Mendeskripsikan tentang kehidupan masyarakat pedesaan dan perkotaan.
5.         Mendeskripsikan penyebab terjadinya dinamika kelompokokupasional dan volunteer.











BAB 2

A.    PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL
contoh-kelompok-sosialGambar di samping, adalah salah satu contoh kelompok sosial yang ada di masyarakat, yakni kelompok sosial onthel yang ada di jogja, mereka bersatu dengan kesamaan suka dengan onthel dan bersepeda serta saling berinteraksi di dalam kelompok tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan pengertian daripada kelompok sosial. 

Kelompok sosial adalah merupakan sekumpulan atau sekelompok orang yang ada di masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesuakaan yang sama (hobbi, pekerjaan, aktivitas, fans dsb). Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial menurut para ahli.
1. Menurut Soerjono Soekanto
Pengertian dari Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
2. Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotannya dan saling berinteraksi.
3. Menurut George Homans
Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik.
4. Menurut wikipedia, kelompok sosial adalah dalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.

B.   KELOMPOK OKUPASIONAL DAN VOLUNTEER

1.      PENGERTIAN KELOMPOK OKUPASIONAL
Kelompok Okupasional 
adalah kelompok yang muncul karena semakinmemudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena anggotanyamemiliki pekerjaan yang sejenis.Contoh dari kelompok okupasional adalah kelompok profesi, seperti asosiasi sarjanafarmasi, Ikatan Dokter Gigi Indonesia, dan lain-lain. Okupasional: anggotanya memilki pekerjaan yang sama/sejenis,besar peranannya di dalam mengarah ke dokter,guru,psikolog.
Kelompok Informal, Formal, Okupasional, Volunter, Keanggotaan dan Penekan

Hasil gambar untuk gambar gambar kelompok okupasional
2.       PENGERTIAN KELOMPOK VOLUNTEER
Kelompok Volunteer 
adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan yangsama, namun tidak mendapatkan atensi dari masyrakat. Melalui kelompok inidiharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpamengganggu kepentingan masyarakat secara umum.
Contoh
dari kelompok volunteer adalah organisasi-organisasi bernafaskan budayaatau agama seperti Front Pembela Islam atau yang biasa kita sebut dengan FPI.
Hasil gambar untuk kelompok volunteerHasil gambar untuk fpi


3.      PENYEBAB TERBENTUKNYA KELOMPOK OKUPASIONAL DAN VOLUNTEER
Semakin berkembangnya sistem komunikasi mengakibat kan ruang jangkau suatu masyarakat semakin luas. Secara praktis tidak ada masyarakat yang tertutup terhadap dunia luar. Hal ini menyebabkan semakin heterogennya masyarakat tersebut sehingga tidak semua kepentingan individual warga dapat dipenuhi secara mantap. Salah satu akibat dari tidak terpenuhinya kepentingankepentingan tersebut, baik material maupun spiritual adalah


munculnya kelompok-kelompok volunter. Kelompok volunter mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang daya jangkaunya semakin luas. Mereka mencoba memenuhi



kepentingan anggota dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak mengganggu kepentingan masyarakat secara luas.

Kelompok-kelompok volunter mungkin didasarkan pada kepentingan-kepentingan primer yang mencakup kebutuhan pangan, sandang, dan papan, keselamatan jiwa dan harta benda, harga diri, mengembangkan potensi diri, kasih sayang, dan sebagainya. Selain itu, kepentingan primer juga didasarkan pada kepentingan sekunder, misalnya kebutuhan rekreasi. Dengan berbagai landasan tersebut, timbul aneka macam kelompok volunter yang mungkin berkembang menjadi kelompok-kelompok yang mantap dan diakui masyarakat umum.
Pada awalnya suatu masyarakat, menurut Soerjono Soekanto, dapat melakukan berbagai pekerjaan sekaligus. Artinya, di dalam masyarakat tersebut belum ada pembagian kerja yang jelas. Akan tetapi, sejalan dengan kemajuan peradaban manusia, sistem pembagian kerja pun berubah. Salah satu bentuknya adalah masyarakat itu sudah berkembang menjadi suatu masyarakat yang heterogen. Pada masyarakat seperti ini, sudah berkembang sistem pembagian kerja yang didasarkan pada kekhususan atau spesialisasi. Warga masyarakat akan bekerja sesuai dengan bakatnya masing-masing. Setelah kelompok kekerabatan yang semakin pudar fungsinya, muncul kelompok okupasional yang merupakan kelompok terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok semacam ini sangat besar peranannya di dalam mengarahkan kepribadian seseorang terutama para anggotanya. Sejalan dengan berkembangnya teknologi komunikasi, hampir tidak ada masyarakat yang tertutup dari dunia luar sehingga ruang jangkauan suatu masyarakatpun semakin luas. Meluasnya ruang jangkauan ini mengakibatkan semakin heterogennya masyarakat tersebut. Akhirnya tidak semua kepentingan individual warga masyarakat dapat dipenuhi. Akibatnya dari tidak terpenuhinya kepentingan-kepentingan masyarakat secara keseluruhan, muncullah kelompok volunteer. Kelompok ini mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas jangkauannya tadi. Dengan demikian, kelompok volunteer dapat memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara luas.





BAB 3
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Kelompok sosial adalah merupakan sekumpulan atau sekelompok orang yang ada di masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesuakaan yang sama (hobbi, pekerjaan, aktivitas, fans dsb).
Kelompok Volunteer adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan yangsama, namun tidak mendapatkan atensi dari masyrakat. Melalui kelompok inidiharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpamengganggu kepentingan masyarakat secara umum.Contoh
dari kelompok volunteer adalah organisasi-organisasi bernafaskan budayaatau agama seperti Front Pembela Islam atau yang biasa kita sebut dengan FPI.

Kelompok Okupasional yang merupakan kelompok yang terdiri dari orang – orang yangmelakukan pekerjaan sejenis.
Kelompok – kelompok semacam ini kemudian sangat besarperanannya di dalam mengarah kepribadian seseorang ( terutama yang menjadianggotanya ). Dengan demikian bekembannya masyarakat, pengkhususan dikembangkansecara ilmiah dan dipusatkan kepada lembaga – lembaga tertentu.Salah satu akibat dari terpenuhnya kepentingan – kepentingan itu, baik yang bersifatmaterial maupun spiritual, adalah munculnya kelompok – kelompok volunter.
Kelompokvolunter mencakup orang – orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidakmendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya tadi. 


B.   SARAN
Dengandemikian, maka kelompok – kelompok volunter akan dapat memenuhi kepentingan –kepentingan anggotanya secara individual, tanpa menggangu kepentingan masyarakatsecara umum.Kelompok – kelompok volunter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan – kepentinganprimer. Kepentingan primer harus dipenuhi, karena manusia harus dapat hidup wajar.

Bermacam-macam kelompok sosial yang tidak teratur, dapat dimasukkan ke dalam golongan besar yaitu :
 Kerumunan (crowd)
Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
1)    Formal audiences (pendengar yang formal)
Kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contoh : penonton film, orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan.
2)    Planned expenssive group (kelompok ekspensif yang telah direncanakan)
Kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut serta kepuasan yang dihasilkannya. Contoh : orang yang berpesta, berdansa, dan sebagainya.
Kerumunan bersifat sementara
1)    Inconvenient aggregations (kumpulan yang kurang menyenangkan)
Contoh : orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis, dsb. Dalam kerumunan itu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang.
2)     Panic crowds (kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik)
Orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.
3)    Spectator crowds (kerumunan penonton)
Terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi bedanya adalah bahwa kerumunan penonton tidak direncanakan, sedangkan kegiatan-kegiatan juga pada umumnya tak terkendalikan.
Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum (lawless crowds)
1)     Acting mobs (kerumunan yang bertindak emosional)
Bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang brlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
2)    Immoral crowds (kerumunan yang bersifat immoral)
Hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya adalah kerumunan yang bersifat immoral bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Contoh : orang-orang mabuk.

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.


















DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi:Kelompok Pemintan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga/diakses/02/agust./2017
















1 komentar: